Tren kerja jarak jauh yang meningkat sejak pandemi melahirkan satu fenomena gaya hidup baru, digital nomad. Mereka adalah profesional yang bekerja sambil berpindah-pindah lokasi, dari satu kota ke kota lain, bahkan antarnegara. Fleksibilitas ini bukan hanya mengubah cara kerja, tapi juga membuka peluang bisnis di berbagai sektor.
Dari penyediaan tempat tinggal, ruang kerja fleksibel, hingga kebutuhan produk portabel, peluang ini terbuka luas, terutama di kota-kota yang mulai dilirik komunitas digital nomad seperti Bali, Yogyakarta, hingga Bandung.
Berikut beberapa lini bisnis yang kini jadi primadona karena gaya hidup kerja fleksibel ini:
1. Bisnis Co-Living: Hunian Fleksibel yang Dicari Para Nomad
Digital nomad tidak mencari hunian permanen. Mereka butuh tempat tinggal jangka pendek yang nyaman, sudah lengkap dengan furniture dan koneksi internet stabil. Inilah mengapa bisnis co-living atau hunian bersama menjadi sangat potensial.
Konsep co-living tak hanya menjual tempat tinggal, tapi juga pengalaman komunal. Biasanya, co-living dilengkapi ruang kerja bersama, dapur umum, hingga ruang santai yang bisa jadi wadah networking antar penghuni. Tak sedikit juga yang menyisipkan kegiatan seperti yoga, kelas memasak, atau sesi diskusi untuk membangun komunitas.
Kota-kota seperti Ubud, Canggu, hingga Prawirotaman (Yogyakarta) kini menjadi tempat berkembangnya model hunian ini. Potensi pengembangannya pun makin luas, dari sistem langganan bulanan, kemitraan dengan pemilik villa, hingga paket tinggal bundling dengan coworking space.
2. Coworking Space: Kantor Fleksibel untuk Generasi Remote
Meski bekerja dari mana saja, digital nomad tetap membutuhkan tempat kerja yang nyaman dan mendukung produktivitas. Itulah mengapa bisnis coworking space juga ikut naik daun.
Coworking tidak hanya menawarkan meja dan WiFi cepat, tapi juga atmosfer kerja yang kondusif, fasilitas lengkap, dan yang tak kalah penting kesempatan membangun jaringan. Beberapa operator bahkan menambahkan nilai lebih dengan program bulanan seperti workshop, sesi networking, hingga event komunitas kreatif.
Model coworking kini berkembang ke skala kecil dan menengah, bahkan menggabungkan konsep dengan cafe atau toko buku. Beberapa pelaku usaha juga mulai menghadirkan micro coworking di kota-kota wisata, menyasar komunitas remote worker yang terus bertumbuh.
3. Portable Goods: Kebutuhan Esensial Digital Nomad
Menjalani hidup berpindah membuat digital nomad sangat selektif soal barang bawaan. Mereka mencari produk serbaguna, ringkas, dan fungsional yang bisa mendukung mobilitas tinggi.
Mulai dari tech organizer, laptop stand lipat, smart backpack, travel router, hingga peralatan self-care seperti tumbler tahan suhu dan humidifier mini, semua jadi peluang bisnis yang bisa dijajaki, terutama jika dikemas dengan branding yang sesuai gaya hidup nomaden.
Pelaku usaha lokal bisa masuk ke segmen ini dengan memproduksi barang fungsional yang tetap estetik dan mudah dibawa ke mana saja. Platform digital dan media sosial pun bisa menjadi kanal distribusi utama, dengan memanfaatkan komunitas digital nomad yang cukup aktif di ranah online.
Yang membedakan pasar digital nomad dari konsumen biasa adalah loyalitas terhadap pengalaman. Mereka mencari kenyamanan, koneksi sosial, dan fleksibilitas akan merekomendasikan brand atau layanan yang memenuhi itu secara konsisten.
Bagi pelaku usaha, penting untuk tidak sekedar menjual produk atau tempat, tapi juga menawarkan gaya hidup dan rasa memiliki terhadap komunitas. Baik melalui co-living, coworking, atau brand portable goods, nilai tambah akan datang dari hal-hal yang membuat digital nomad merasa "nyambung".
Gaya hidup digital nomad tidak hanya tren sesaat. Menjadi refleksi dari perubahan mendasar dalam cara kita bekerja dan hidup. Peluang bisnis yang menyertainya tidak kecil, bahkan bisa menjadi ceruk pasar yang sangat menjanjikan dalam jangka panjang.
Mulai dari kota wisata hingga kota pelajar, Indonesia punya potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi digital nomad Asia. Pertanyaannya, apakah Anda siap menjadi bagian dari ekosistem ini?
Ingin tahu lebih banyak insight seputar tren gaya hidup baru, peluang bisnis, dan transformasi digital lainnya? Kunjungi FYB detikcom dan temukan peluangmu di era fleksibel ini.
(zlw/zlw)