Di tengah tantangan menjaga arus kas dan menjaga loyalitas pelanggan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dituntut untuk lebih adaptif dalam menjalankan bisnis. Salah satu pendekatan yang mulai dilirik di 2025 adalah model subscription-based business, konsep berlangganan yang selama ini identik dengan layanan digital seperti streaming musik atau film.
Namun, tren ini kini mulai diterapkan oleh pelaku UMKM untuk menciptakan sumber pendapatan yang lebih stabil. Bagaimana model ini bekerja, dan sejauh mana UMKM bisa memanfaatkannya?
Model subscription atau langganan pada dasarnya menciptakan pendapatan berulang (recurring revenue). Bagi UMKM, ini berarti tak lagi harus mengandalkan penjualan satuan yang fluktuatif setiap bulan. Pelanggan membayar secara berkala-bulanan, mingguan, atau tahunan, untuk mendapatkan produk atau layanan secara rutin.
Beberapa manfaat yang bisa langsung dirasakan UMKM antara lain:
- Aliran pendapatan yang lebih terprediksi
- Hubungan pelanggan yang lebih kuat dan berkelanjutan
- Peluang untuk mengembangkan layanan tambahan (upsell)
- Efisiensi dalam perencanaan stok dan produksi
Dengan populasi digital yang makin akrab dengan langganan, mulai dari makanan, skincare, hingga edukasi, peluang untuk menjangkau konsumen lewat model ini semakin besar.
Berikut beberapa bentuk langganan yang bisa disesuaikan dengan karakteristik bisnis UMKM:
1. Langganan Produk (Product Subscription)
UMKM yang menjual produk seperti makanan ringan, kopi, kerajinan, atau perawatan tubuh bisa mengemas produknya dalam paket langganan rutin.
2. Langganan Layanan (Service Subscription)
Bagi UMKM penyedia jasa, model ini bisa diterapkan dengan layanan rutin. Misalnya, langganan laundry, servis AC, hingga potong rambut.
3. Langganan Akses (Access-Based Model)
UMKM yang bergerak di bidang edukasi atau komunitas bisa memberikan akses ke konten atau kelas secara berkala.
Strategi Pemasaran untuk Subscription Model UMKM
Berhasilnya model subscription sangat bergantung pada strategi pemasaran yang tepat. Berikut pendekatan yang dapat diterapkan oleh pelaku UMKM:
1. Gunakan Lead Magnet untuk Menarik Minat Awal
Lead magnet seperti free trial, sampel gratis, atau diskon bulan pertama bisa menjadi pintu masuk yang efektif.
2. Tawarkan Paket Langganan yang Jelas dan Fleksibel
Sajikan pilihan paket yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Beri insentif untuk paket dengan komitmen lebih panjang.
Contoh paket:
Basic: 1 produk/bulan - Rp50.000
Premium: 3 produk/bulan + bonus - Rp125.000
Ultimate: All-in service + hadiah spesial - Rp199.000
3. Manfaatkan WhatsApp dan Media Sosial
Gunakan channel seperti WhatsApp Business dan Instagram untuk promosi dan reminder otomatis. Channel ini juga efektif untuk membangun kedekatan pelanggan.
4. Bangun Konten Edukasi dan Testimoni
Pelanggan harus paham kenapa langganan lebih menguntungkan. Buat konten yang menjelaskan manfaat jangka panjang dan tampilkan review pelanggan setia.
5. Buat Program Referral dan Loyalitas
Dorong pelanggan untuk mengajak orang lain dengan insentif menarik.
Masyarakat kini semakin terbiasa membayar untuk kemudahan dan kontinuitas. Dari layanan digital hingga pengiriman makanan, pola pikir konsumen mulai berubah: mereka lebih memilih akses daripada kepemilikan.
Bagi UMKM, ini bisa menjadi sebuah peluang untuk mengubah cara jual, sekaligus membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Model subscription bukan hanya strategi bisnis modern, bisa menjadi penyelamat UMKM di tengah pasar yang semakin dinamis. Dengan pendekatan yang tepat, langganan bisa mengubah bisnis kecil menjadi usaha yang tumbuh secara berkelanjutan dan lebih tahan krisis.
Hal yang dibutuhkan hanyalah pemahaman kebutuhan pelanggan, kreativitas dalam menawarkan paket, serta kemauan untuk terus memberikan nilai yang berulang.
Ingin tahu lebih banyak insight bisnis, tren UMKM, hingga strategi pertumbuhan usaha yang relevan di 2025? Kunjungi kanal bisnis FYB detikcom di FYB detikcom dan temukan beragam informasi praktis yang bisa langsung kamu terapkan untuk mengembangkan usahamu!
(zlw/zlw)