Dalam dunia bisnis yang makin kompetitif, pelaku usaha dituntut untuk bisa menjangkau pasar lebih luas tanpa harus terbebani biaya promosi tinggi. Salah satu strategi yang makin banyak digunakan, terutama oleh bisnis digital dan e-commerce, adalah affiliate marketing.
Meski bukan hal baru, praktik pemasaran berbasis afiliasi ini kian relevan seiring pertumbuhan konten creator dan platform digital yang membuka peluang kolaborasi antara brand dan individu. Tapi sebenarnya, seberapa besar dampaknya untuk promosi penjualan?
Apa Itu Affiliate Marketing?
Secara sederhana, affiliate marketing adalah model promosi berbasis kinerja, di mana individu (disebut affiliate) akan memasarkan produk atau layanan milik pelaku usaha, dan mendapat komisi dari setiap aksi yang berhasil mereka bawa, bisa berupa klik, lead, atau pembelian.
Contohnya, seorang blogger menulis review produk, menyematkan link affiliate, dan setiap pembaca yang membeli lewat link tersebut akan menghasilkan komisi bagi si affiliate. Sistem ini umum digunakan di berbagai industri, mulai dari fashion, teknologi, hingga jasa keuangan.
Kenapa Banyak Digunakan?
Popularitas affiliate marketing bukan tanpa alasan. Skema ini menawarkan sejumlah keunggulan yang menguntungkan bagi pelaku usaha:
- Minim Risiko Biaya:
Komisi hanya dibayarkan jika ada hasil. Artinya, pelaku usaha tidak perlu mengalokasikan anggaran besar untuk promosi di awal.
- Jangkauan Luas:
Affiliate bisa berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari micro influencer hingga pemilik blog niche, sehingga brand dapat menjangkau audiens yang sebelumnya sulit disentuh.
- Mendorong Kepercayaan Audiens:
Rekomendasi dari pihak ketiga, terutama yang dianggap kredibel, cenderung lebih dipercaya konsumen ketimbang iklan konvensional.
- Fleksibel dan Scalable:
Program afiliasi bisa dikembangkan sesuai kebutuhan kampanye, mulai dari peluncuran produk baru, program diskon musiman, hingga promosi bundling.
Umumnya, skema affiliate marketing melibatkan beberapa tahapan:
- Pelaku usaha mendaftar atau membangun program afiliasi sendiri.
- Affiliate mendapatkan tautan unik untuk setiap produk.
- Affiliate mempromosikan produk tersebut lewat kanal digital mereka.
- Saat pembeli melakukan aksi tertentu melalui tautan tersebut, sistem mencatat dan mengatribusikan konversi.
- Komisi dibayarkan sesuai hasil yang didapatkan.
Meski sekilas terlihat mirip karena sama-sama melibatkan pihak eksternal untuk mempromosikan produk, affiliate marketing dan influencer marketing sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Affiliate marketing berfokus pada hasil akhir seperti penjualan atau leads, sementara influencer marketing lebih bertujuan membangun awareness dan engagement terhadap sebuah brand.
Dari sisi pembayaran, affiliate marketing bersifat performance-based, komisi hanya dibayarkan jika ada hasil, sedangkan influencer biasanya dibayar di awal dalam bentuk fixed fee, terlepas dari hasil yang dihasilkan. Ini membuat risiko biaya dalam affiliate marketing jauh lebih rendah.
Selain itu, performa affiliate marketing bisa dilacak dengan akurat melalui tautan unik, sementara hasil dari influencer marketing seringkali lebih sulit diukur secara langsung. Dalam praktiknya, banyak brand yang memadukan keduanya. Influencer bisa diberi link affiliate untuk memaksimalkan efek promosi dan hasil penjualan.
Seberapa Besar Dampaknya untuk Penjualan?
Affiliate marketing bisa memberi kontribusi nyata terhadap pertumbuhan bisnis. Berdasarkan studi Business Insider, strategi ini menyumbang sekitar 15% dari total pendapatan e-commerce global.
Bagi pelaku usaha, terutama yang masih berkembang, affiliate marketing menawarkan jalan promosi yang efisien dan terukur. Dengan membangun jaringan affiliate yang tepat dan sistem tracking yang solid, usaha kecil pun bisa bersaing dengan brand besar dalam menjangkau dan mengonversi pelanggan.
Sebagai ilustrasi, jika sebuah usaha memiliki 50 affiliate aktif yang masing-masing menghasilkan 10 transaksi per bulan, itu berarti ada 500 transaksi tambahan tanpa perlu biaya iklan langsung.
Strategi yang Patut Dipertimbangkan
Bagi pelaku usaha yang ingin meningkatkan penjualan tanpa risiko promosi yang tinggi, affiliate marketing adalah strategi yang layak dipertimbangkan. Selain hemat biaya, pendekatan ini memungkinkan kolaborasi yang saling menguntungkan antara brand dan affiliate yang relevan.
Di tengah tren pemasaran yang makin personal dan berbasis komunitas, affiliate marketing bukan sekadar tren sementara, tapi bisa jadi salah satu pilar utama dalam strategi promosi bisnis modern.
Untuk kamu ingin terus memperluas wawasan seputar strategi pemasaran, peluang usaha, dan tren ekonomi terkini, FYB detikcom adalah kanal yang tepat untukmu. Di sini, kamu bisa menemukan insight yang aplikatif untuk bisnis, sekaligus menjangkau pembaca lebih luas lewat layanan iklan digital yang terintegrasi dengan ekosistem pembaca detikcom.
Dengan dukungan traffic tinggi dan audiens yang tepat sasaran, saatnya promosikan bisnismu lebih strategis bersama FYB. Jelajahi lebih banyak peluang dan solusi bisnis di FYB detikcom!
(Sheren/zlw)