Bukan Osteria Biasa, Rosa Hadirkan Sentuhan Modern Tanpa Kehilangan Rasa Rumah


Story by Rosa

Kamis, 19 Jun 2025 19:00 WIB
Rosa Hadir Mengisi Celah Yang Jarang Disentuh Yaitu Menghadirkan Pengalaman Makan Ala Italia Yang Tetap Otentik, Tetap Bergaya, Tapi Juga Ramah dan Affordable.
Dok: Rosa
Jakarta -

Jakarta bukan kota yang kekurangan restoran Italia. Bahkan, osteria dengan label "modern" pun udah bertebaran di berbagai sudut kota.

Tapi justru di situ menariknya: ketika pasar udah padat, kenapa Rosa masih berani hadir dan menyebut dirinya sebagai osteria?

Jawabannya bukan soal tren. Tapi soul, just like Nonna used to make.

Osteria modern di Jakarta saat ini rata-rata bermain di spektrum dua sisi, either terlalu high-end sampai intimidating, atau terlalu kasual sampai kehilangan nuansa Italia-nya. Rosa hadir untuk mengisi celah yang jarang disentuh yaitu menghadirkan pengalaman makan ala Italia yang tetap otentik, tetap bergaya, tapi juga ramah dan affordable.

Rosa adalah osteria yang bukan cuma tentang menu, tapi tentang cerita. Tentang cara makanan bisa jadi alat komunikasi, jadi jembatan kehangatan dan cara ruang bisa terasa seperti pelukan seperti rumah kedua yang kebetulan menyajikan spaghetti dan pizza terbaik di kota.

Rosa dan Filosofi Osteria: Lebih dari Sekadar Tempat Makan

Secara historis, osteria di Italia adalah tempat orang datang bukan cuma untuk makan, tapi untuk berkumpul, ngobrol, dan menikmati hidup. Rosa mengambil semangat ini, lalu membawanya ke Jakarta dengan pendekatan modern tanpa menghilangkan akar tradisionalnya.

Bukan berarti semua elemen lawas harus dipertahankan. Rosa hadir dengan visual kontemporer, list minuman yang dikurasi dengan cermat, dan desain ruang yang dibuat untuk mendukung social interaction maupun mingle, entah itu intimate dinner atau after-hours hangout.

Tapi semua itu tetap dibalut dalam semangat Italia: makanan sebagai cinta, minuman sebagai koneksi, dan ruang sebagai cerita.

Apa yang Bikin Rosa Beda dari Osteria Lainnya di Jakarta?

Biar nggak sekadar klaim kosong, nih yang bikin Rosa punya tempat khusus di antara banyaknya osteria modern di kota:

1. Bukan Sekadar Pasta Spot

Banyak osteria modern di Jakarta ujung-ujungnya cuma punya "signature pasta" doang yang jadi andalan.

Rosa justru punya menu yang well-rounded dari antipasti yang playful, secondi yang solid, sampai dolci yang bener-bener satisfying. Gak ada dish yang numpang lewat!

2. Perpaduan dengan Lounge

Osteria lain biasanya main aman yang mostly candlelight, jazz atau akustik. Tapi Rosa tahu bahwa orang Jakarta suka suasana yang lively.

Ada DJ booth di lantai atas bukan buat pesta besar-besaran, tapi untuk kasih sentuhan hidup dan energi tanpa mengganggu suasana makan.

3. Hospitality yang Ngena Banget

Salah satu hal yang bikin Rosa standout adalah vibe-nya yang bener-bener homey. Staff nggak cuma trained buat service, tapi dibentuk buat jadi tuan rumah. It feels like being invited into someone's home, not just being served.

4. Estetika yang Didesain Buat Shared Moments

Ruangannya bukan sekadar cantik di Instagram, tapi juga memang fungsional buat ngobrol, buat toast, buat "cheers" yang nggak canggung. Ada dua VIP room buat private gathering dan lantai dua untuk momen yang lebih ekspresif.

5. Dapur yang Terinspirasi dari Nonna, Bukan Paris

Banyak resto Italia modern di Jakarta kebanyakan ngikut gaya plating French-style. Rosa nggak main di sana.

Di sini, plating boleh clean, tapi soul-nya tetap rustic Italian. Setiap dish dimasak dan disajikan seperti di dapur keluarga.

Kenapa Sih Jakarta Butuh Osteria Seperti Rosa?

Karena Jakarta udah lelah dengan dua hal: restoran yang terlalu formal dan tempat makan yang terlalu generik.

Jakarta butuh tempat yang bisa jadi jembatan antara good food dan good mood tempat di mana bisa makan enak tanpa harus ngerasa diawasi sommelier, tapi juga nggak asal kenyang kayak di food court.

Rosa hadir ngebawa filosofi hidup ala Italia: makan sebagai bentuk cinta, waktu makan sebagai momen bersama, dan restoran sebagai ruang yang ngasih rasa pulang.

Dan karena Jakarta khususnya Senopati dengan semua dinamikanya, butuh tempat kayak Rosa buat berhenti sejenak dan bilang, "Grazie, akhirnya ada tempat makan yang ngerti kita"

(iqi/iqi)