Neraca perdagangan Indonesia telah mengalami surplus diakibatkan oleh nilai ekspor yang lebih tinggi di sektor nonmigas pada Agustus 2025. Hal ini menjadi salah satu indikator utama yang mencerminkan kondisi ekonomi Indonesia yang berkaitan dengan pasar global.
Situasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi nilai tukar mata uang, pertumbuhan ekonomi suatu negara, serta daya saing produk nasional di pasar global.
Dampak terhadap perekonomian negara
Surplus neraca perdagangan akan memberi dampak terhadap perekonomian nasional sebagai berikut.
1. Dampak pada PDB riil
Ketika permintaan ekspor meningkat, hal ini akan mendorong peningkatan produksi dalam negeri yang juga akan meningkatkan PDB riil.
2. Dampak pada nilai tukar
Kegiatan ekspor akan mendorong penggunaan mata uang domestik pada transaksi barang dan jasa. Hal ini akan menyebabkan apresiasi mata yang domestik.
Dampak terhadap pelaku bisnis lokal
Bagi para pelaku bisnis, tentunya fenomena ini akan memiliki pengaruh terhadap dinamika industri perdagangan di Indonesia. Salah satu efek yang akan dirasakan adalah pertumbuhan ekonomi domestik yang dipicu oleh peningkatan ekspor.
Ketika permintaan ekspor meningkat, tentunya ini akan mendorong kegiatan produksi yang menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan tentunya meningkatkan pendapatan negara. Ketika hal tersebut terjadi, daya beli masyarakat akan meningkat yang juga akan menguntungkan bagi bisnis UMKM.
Surplus neraca dagang Indonesia menjadi kabar baik bagi seluruh pihak yang terlibat dalam sektor perekonomian, baik makro maupun sektor ekonomi terkecil seperti UMKM. Diperlukan persiapan yang matang dan terencana untuk dapat memanfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya.
Mau tau informasi lainnya seputar bisnis? Kunjungi kanal FYB detikcom untuk insight menarik soal keuangan, tren bisnis, dan topik menarik lainnya!
(srn/srn)
