5 Mitos Tentang Franchise yang Harus Dipahami Sebelum Memulai Bisnis


Selasa, 19 Aug 2025 18:14 WIB
Franchise atau waralaba kerap dianggap sebagai jalan pintas menuju kesuksesan bisnis.
Foto: Getty Images/iStockphoto/eakrin rasadonyindee
Jakarta -

Franchise atau waralaba kerap dianggap sebagai jalan pintas menuju kesuksesan bisnis. Model usaha ini memang menawarkan sejumlah keuntungan, mulai dari brand yang sudah dikenal, sistem operasional yang teruji, hingga dukungan pemasaran dari pihak pusat.

Namun, di balik popularitasnya, masih banyak mitos yang membuat calon pengusaha salah langkah.

Dalam situasi ekonomi yang dinamis seperti saat ini, memahami realitas bisnis franchise menjadi semakin penting. Keputusan yang terburu-buru tanpa riset mendalam berpotensi berujung pada kerugian finansial dan waktu.

Berikut adalah lima mitos umum seputar franchise yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan untuk berinvestasi:

1. Franchise Pasti Menghasilkan Keuntungan Cepat

Brand besar memang dapat membantu mengakselerasi penjualan pada tahap awal, namun bukan berarti keuntungan akan datang secara instan.

Keberhasilan franchise tetap dipengaruhi oleh faktor seperti strategi pemasaran lokal, efisiensi operasional, dan pengelolaan keuangan yang ketat. Tanpa pondasi tersebut, bisnis dapat mengalami stagnasi bahkan kerugian.

2. Franchise Tidak Membutuhkan Pengalaman Bisnis

Dukungan pelatihan dari franchisor memang membantu, namun keterampilan manajemen tetap menjadi faktor penentu. Pemilik franchise yang memahami pengelolaan tim, kontrol biaya, dan adaptasi terhadap tren pasar memiliki peluang lebih besar untuk bertahan dan berkembang.

3. Semua Franchise Pasti Sukses

Tidak ada model bisnis yang menjamin 100% kesuksesan. Franchise dapat gagal akibat lokasi yang kurang strategis, persaingan ketat, atau lemahnya manajemen operasional. Data dari Asosiasi Franchise Indonesia menunjukkan, pemilihan lokasi dan manajemen yang tepat menjadi dua faktor terpenting yang mempengaruhi keberhasilan sebuah franchise.

4. Franchise Selalu Terikat Aturan dan Tidak Fleksibel

Walaupun ada brand guideline yang harus dipatuhi, banyak franchise memberikan keleluasaan untuk inovasi, selama tidak bertentangan dengan identitas merek. Inovasi lokal, seperti promosi musiman atau penyesuaian produk dengan preferensi konsumen setempat, dapat menjadi pembeda di pasar yang kompetitif.

5. Franchise Cocok untuk Semua Orang

Franchise membutuhkan komitmen jangka panjang dan kesediaan mengikuti sistem yang sudah ditetapkan. Bagi individu yang cenderung ingin kebebasan penuh dan sering mengubah arah bisnis, model ini bisa menjadi tantangan besar.

Dengan pertumbuhan industri franchise di Indonesia yang terus meningkat, peluang bisnis ini memang menarik. Namun, perubahan perilaku konsumen, persaingan yang semakin ketat, dan faktor ekonomi global membuat riset mendalam menjadi keharusan.

Calon pengusaha perlu memahami risiko dan mempersiapkan strategi mitigasi sejak awal, agar investasi yang dikeluarkan memberikan hasil maksimal.
Franchise bukanlah jaminan kesuksesan instan.

Memahami mitos-mitos di atas akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak dan terukur.

Pelajari lebih dalam tentang peluang, strategi, dan tren bisnis di Indonesia melalui FYB detikcom, dan dapatkan insight bisnis terbaru untuk mengoptimalkan langkah Anda di dunia usaha.

(zlw/zlw)