Kenali Kunci Efisiensi untuk Bisnis Menengah! Mengukur ROI dari Iklan Digital


Jumat, 09 May 2025 13:58 WIB
Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, khususnya di ranah digital, pelaku usaha menengah perlu lebih cermat dalam mengatur strategi pemasaran.
Foto: Precondo CA/Unsplash
Jakarta -

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, khususnya di ranah digital, pelaku usaha menengah perlu lebih cermat dalam mengatur strategi pemasaran. Salah satu langkah paling krusial adalah mengukur ROI (Return on Investment) dari setiap kampanye iklan digital yang dijalankan.

Bukan sekadar menghitung untung-rugi, pengukuran ROI membantu pemilik bisnis memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar menghasilkan dampak positif terhadap pertumbuhan usaha.

ROI adalah metrik yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk iklan. Rumus sederhananya:

ROI = ((Pendapatan dari Iklan - Biaya Iklan) / Biaya Iklan) x 100%

Misalnya, jika kamu menghabiskan Rp10 juta untuk iklan dan menghasilkan penjualan Rp 40 juta, ROI-nya adalah 300%. Artinya, setiap Rp1 menghasilkan Rp4 kembali.

Bagi bisnis menengah, pengukuran ROI penting karena:

  • Bisa menghindari pemborosan anggaran pemasaran.
  • Memberi gambaran platform mana yang paling efektif.
  • Menjadi dasar dalam menyusun strategi kampanye berikutnya.
  • Memberi bukti nyata kepada investor atau mitra bisnis.

Cara Efektif Mengukur ROI Iklan Digital

Berikut langkah-langkah yang bisa diterapkan untuk bisnis skala menengah:

1. Tentukan Tujuan Kampanye

Apakah tujuannya meningkatkan awareness, mendapatkan leads, atau mendorong pembelian? ROI hanya bisa diukur secara akurat jika tujuan kampanye jelas.

2. Gunakan Tools Pelacak yang Tepat

Pastikan kamu menggunakan tools seperti Google Analytics (GA4), Meta Pixel, dan UTM parameters agar bisa memantau performa iklan secara detail, mulai dari klik hingga konversi.

3. Hitung Nilai Konversi

Untuk produk fisik, nilainya bisa dihitung dari harga jual. Namun untuk jasa, bisa pakai estimasi lifetime value pelanggan atau rata-rata nilai setiap lead yang masuk.

4. Hitung Biaya Total Iklan

Jangan hanya melihat angka yang tertera di dashboard iklan. Tambahkan juga biaya produksi konten, jasa agensi, bahkan tools automation jika digunakan.

5. Analisis dan Iterasi

Cek mana campaign yang punya biaya akuisisi paling rendah. Jalankan A/B testing untuk menemukan kombinasi kreatif dan audiens yang paling menguntungkan.

Mengukur ROI bukan hanya menjadi tanggung jawab tim marketing semata, tetapi merupakan bagian penting dari strategi menyeluruh dalam sebuah bisnis. Pemilik bisnis menengah atau founder, misalnya, perlu memantau ROI untuk memastikan bahwa anggaran iklan yang dikeluarkan benar-benar berdampak langsung terhadap penjualan.

Di sisi lain, digital marketer menggunakan metrik ROI untuk mengoptimalkan performa kampanye agar hasil yang didapat semakin maksimal. Marketing manager juga memanfaatkan data ROI untuk mengevaluasi efektivitas strategi lintas channel yang sedang dijalankan.

Tak kalah penting, tim keuangan turut serta dalam menilai apakah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran sebanding dengan hasil yang didapat. Konsultan atau agensi pemasaran pun perlu mengukur ROI sebagai bukti konkret dari hasil kerja mereka di hadapan klien.

Bahkan, UMKM yang sedang dalam tahap scaling juga wajib memahami cara kerja ROI agar pertumbuhan usaha bisa tetap efisien dan tidak boros anggaran.

Contoh:

Sebuah brand fashion lokal menghabiskan Rp20 juta untuk TikTok Ads dan berhasil menghasilkan penjualan Rp80 juta dalam waktu satu bulan. Setelah menghitung ROI yang mencapai 300%, mereka fokus meningkatkan konten video pendek dan menurunkan anggaran di channel lain yang tidak seefektif itu.

Ini bukti bahwa pengukuran ROI bukan sekadar teori, tapi bisa langsung berdampak pada arah bisnis.

Di era digital yang serba cepat, keputusan pemasaran harus berbasis data. Mengukur ROI dari iklan digital bukan lagi opsional, merupakan kebutuhan penting untuk menjaga efisiensi, menghindari kerugian, dan mempercepat pertumbuhan.

Ingin lebih banyak tips dan panduan praktis untuk mengembangkan usahamu? Kunjungi kanal FYB (For Your Business) detikcom! Kamu juga bisa melakukan promosi iklan digital untuk pertumbuhan bisnismu melaluiĀ FYB detikcom!

(Sheren/zlw)