Bukan Hanya Produk, Tapi Proses! Mengapa UMKM Tidak Bertahan Lama


Story by Jaya Agung Mesin

Rabu, 01 Oct 2025 17:06 WIB
Menurut Data Dari Kementerian Koperasi dan UKM, Lebih Dari 60 Persen UMKM di Indonesia Tidak Mampu Bertahan Dalam Jangka Panjang, Kunci Usaha Hanya di Rasa
Proses Baking Dengan Menggunakan Oven Fomac Bov Series (Dok : Jaya Agung Mesin)
Jakarta -

Meski jumlah pelaku UMKM di Indonesia terus meningkat, faktanya tidak sedikit dari mereka yang berhenti beroperasi sebelum genap lima tahun. Produk yang menarik ternyata belum tentu menjamin keberlangsungan usaha. Lalu, di mana letak masalahnya?

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, lebih dari 60 persen UMKM di Indonesia tidak mampu bertahan dalam jangka panjang. Banyak yang berpikir penyebabnya adalah kurangnya modal atau strategi pemasaran, padahal ada faktor lain yang tak kalah penting, yaitu proses produksi yang tidak efisien.

"Awalnya saya pikir kunci usaha hanya di rasa dan kemasan. Tapi setelah permintaan meningkat, saya kewalahan. Produksi jadi lambat, pesanan terlambat, pelanggan pun mulai kecewa," ujar Santi, pelaku UMKM kue kering rumahan asal Bogor, saat ditemui di sebuah pelatihan wirausaha.

Pengecekan dan pendampingan teknis terkait penggunaan mesin produksi.Pengecekan dan Pendampingan Teknis Terkait Penggunaan Mesin Produksi (Dok : Jaya Agung Mesin)

Kasus seperti ini tak jarang terjadi. Ketika usaha mulai berkembang, banyak pelaku UMKM yang belum siap secara infrastruktur dan sistem kerja. Proses produksi yang masih sepenuhnya manual sering kali tak mampu mengimbangi lonjakan permintaan. Akibatnya, kualitas menurun dan pelanggan beralih ke kompetitor.

Didit, tim senior dari Jaya Agung Mesin, perusahaan penyedia mesin dan peralatan dapur skala usaha, menyebutkan bahwa banyak pelaku UMKM terlalu fokus pada pemasaran, tapi mengabaikan kesiapan dapur produksi mereka.

"Proses yang lambat dan tidak konsisten bisa jadi bom waktu. Di sinilah peralatan kerja yang tepat bisa membantu mereka tetap efisien, tanpa harus menambah banyak tenaga kerja," jelasnya.

Namun, solusi bukan berarti harus langsung berinvestasi besar. Banyak pelaku UMKM bisa memulai dari alat-alat pendukung produksi yang sesuai dengan kapasitas mereka. Tren penggunaan mesin skala kecil kini semakin meningkat karena lebih hemat waktu dan tenaga, tanpa harus mengorbankan kualitas.

Proses memasak dengan kompor bertekanan tinggi, salah satu bentuk kegiatan produksi.Proses Memasak Dengan Kompor Bertekanan Tinggi, Salah Satu Bentuk Kegiatan Produksi. (Dok : Jaya Agung Mesin)

Banyak penyedia peralatan dapur profesional sepertiĀ Jaya Agung Mesin menghadirkan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha kecil hingga menengah. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi tidak hanya milik industri besar, tapi juga bisa dimanfaatkan oleh UMKM yang ingin naik kelas.

Membangun usaha bukan hanya soal apa yang dijual, tapi juga bagaimana cara membuatnya. Karena pada akhirnya, kecepatan, konsistensi, dan efisiensi dalam proses produksi adalah hal yang menentukan apakah sebuah UMKM bisa bertahan atau tidak.