Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan reshuffle Kabinet Merah Putih, termasuk mengganti Sri Mulyani Indrawati dari kursi Menteri Keuangan. Posisi strategis itu kini diisi oleh Purbaya Yudhi Sadewa.
Tak butuh waktu lama, pasar merespons. IHSG langsung terkoreksi hampir 1%, mencerminkan rasa waswas investor. Bukan tanpa alasan, Sri Mulyani selama ini dianggap sebagai simbol kredibilitas fiskal dan jangkar kepercayaan pasar global.
Bagi UMKM, gejolak pasar bisa berimbas pada biaya pinjaman. Jika kepercayaan investor menurun, bunga kredit bisa terdongkrak naik. Padahal, banyak usaha kecil masih mengandalkan pinjaman untuk menjaga arus kas dan ekspansi bisnis.
Di level korporasi besar, ketidakpastian fiskal membuat mereka menahan langkah. Valuasi perusahaan bisa tertekan akibat aksi jual saham, sementara rencana pendanaan melalui pasar obligasi pun bisa tertunda menunggu kepastian arah kebijakan.
Sementara investor ritel menghadapi dilema klasik. Portofolio mungkin terkoreksi, tapi volatilitas pasar juga membuka peluang. Saham-saham dengan fundamental kuat bisa didapat dengan harga diskon, bagi mereka yang berani masuk di tengah ketidakpastian.
Bagi pasar, satu hal paling ditunggu adalah sinyal dari Menteri Keuangan baru. Bagaimana strategi fiskal ke depan? Apakah kredibilitas bisa dijaga, atau justru risiko defisit makin lebar? Pertanyaan-pertanyaan ini jadi kunci kepercayaan, bukan hanya bagi investor lokal, tapi juga bagi arus modal asing yang selama ini menopang stabilitas ekonomi Indonesia.
Perubahan besar di kabinet selalu membawa dua sisi, risiko sekaligus peluang. Sri Mulyani mungkin bukan lagi pengendali keuangan negara, tapi dinamika pasar membuktikan betapa krusialnya kepastian kebijakan bagi dunia usaha.
Bagi pelaku usaha, investor, hingga pengusaha kecil, momen ini jadi pengingat penting, tidak hanya fokus pada euforia politik, tapi siapkan strategi bisnis menghadapi skenario yang lebih luas. Pasar bisa goyah, tapi ketahanan bisnis tetap ditentukan oleh seberapa adaptif kita membaca arah perubahan.
Untuk insight lebih dalam seputar ekonomi, bisnis, dan UMKM menarik lainnya, kunjungi FYB detikcom
(Sheren/zlw)