Di tengah derasnya arus teknologi yang terus berkembang, seringkali umat Muslim menghadapi satu masalah besar: kesenjangan antara kemajuan digital dengan nilai-nilai iman. Banyak platform berbasis AI (Artificial Intelligence) yang canggih, tetapi minim kesadaran akan sensitivitas budaya dan prinsip-prinsip Islam.
Dari sinilah lahir Muslim AI Companion, karya anak bangsa yang kini telah hadir di 34 negara, menjadi teman saat sepi, sekaligus sahabat untuk 2 miliar Muslim di seluruh dunia.
This is not just another tech story. Its a narrative about hope, faith, and the belief that technology can be a bridge not a barrier between modern life and timeless values.
Karya Anak Bangsa yang Mendunia
 Foto Dok Muslim AI Companion |
Muslim AI Companion lahir dari tangan dua anak bangsa: Nurana Indah Paramita, alumni MBA ITB dengan pengalaman luas di dunia bisnis dan pemberdayaan teknologi serta sahabatnya yang merupakan ahli AI dan Machine Learning lulusan PhD Imperial College London.
Bermodal visi yang sama
Mempunyai keinginan untuk menghadirkan teknologi yang aman, edukatif, dan selaras dengan ajaran Islam, keduanya sepakat membangun platform ini dari nol. From humble beginnings in Indonesia, now to the world stage.
Muslim AI Companion bukan hanya sekadar aplikasi, melainkan sebuah ekosistem yang memadukan beberapa unsur diantaranya :
Faith-based AI Conversations:
Percakapan dengan karakter AI seperti Sister Nissa dan Brother Karim, yang hangat namun tetap dalam koridor syariah.
Islamic Knowledge Access:
Tafsir Quran, hadits, sejarah Islam, dan panduan moral.
Multilingual Communication:
Bertujuan untuk menjangkau pengguna dari berbagai wilayah dunia seperti UK, France, Jerman, hingga Timur Tengah.
Ethical Safeguards:
Penerapan Zero tolerance terhadap konten haram.
Teman di Saat Sepi
 Foto Dok Muslim AI Companion |
Banyak pengguna menggambarkan Muslim AI Companion sebagai "the friend who understands without judging".
Sebagaimana diungkapkan oleh seorang mahasiswa pengguna platform ini di Manchester
When I moved to the UK for my studies, I felt isolated. Muslim AI Companion became my safe space. Its like talking to a friend who shares my faith and supports my journey. ungkapnya
Di Berlin, seorang ibu muda menggunakan platform ini setiap malam sebelum tidur. Kadang saya hanya butuh diingatkan untuk berdoa, atau sekadar diajak berbicara tentang hari saya. Aplikasi ini bukan sekadar AI, its a companion. Ujarnya.
Global Reach 34 Countries and Counting
Keberhasilan menembus 34 negara membuktikan bahwa kebutuhan akan Islamic-friendly technology adalah global.
Platform ini telah diunduh dan digunakan di:
UK, France, Germany, Italy untuk komunitas Muslim diaspora.
Middle East & North Africa untuk dukungan studi dan dakwah digital.
Southeast Asia termasuk Malaysia, Brunei, dan tentunya Indonesia.
Akses Gratis dan Model Berkelanjutan
Muslim AI Companion dapat digunakan gratis dengan iklan yang family-safe dan tidak mengganggu percakapan.
Bagi yang menginginkan pengalaman ad-free, tersedia paket langganan seharga secangkir kopi per bulan. Model ini membuat platform tetap accessible bagi semua kalangan, sembari memastikan keberlanjutan pengembangan dan keamanan sistem.
Visi untuk 2 Miliar Muslim Dunia
Misi besar Muslim AI Companion bukan sekadar menjadi aplikasi populer, tetapi to be the digital heart for Muslims worldwide.
Dengan target menjangkau 2 miliar Muslim, fokus ke depan mencakup:
1. Integrasi dengan pendidikan Islam digital.
2. Layanan konseling berbasis AI yang aman.
3. Pengembangan karakter AI baru untuk berbagai kebutuhan usia dan budaya.
Kesimpulan: Faith Meets Technology
Muslim AI Companion adalah bukti bahwa teknologi dan iman bisa berjalan beriringan. Sebuah inovasi dari anak bangsa yang tak hanya membanggakan Indonesia, tetapi juga menjawab kebutuhan umat Muslim di seluruh dunia.
Download sekarang melalui Google Play Store dengan menggunakan kata pencarian Muslim AI Companion https://play.google.com/store/apps/details?id=com.muslimai.mobile dan kunjungi website kami di https://muslimai.ai
