Banyak lulusan sekolah penerbangan optimis bisa langsung terbang komersial begitu lulus. Faktanya, prosesnya lebih panjang meskipun penuh peluang.
Realita Setelah Lulus Sekolah Pilot
Menurut Ikatan Pilot Indonesia (IPI), sebagian besar pilot muda belum langsung bekerja setelah lulus karena penyerapan industri penerbangan yang belum optimal pasca pandemi.
Meskipun industri mulai pulih dan maskapai membuka rute baru di 2025, tetap ada tahap transisi yang harus dilalui.
1. Bangun Jam Terbang (Flight Hours)
Lisensi CPL (Commercial Pilot License) tidak serta-merta menjamin pekerjaan. Untuk lolos ke maskapai, diperlukan 1.000 1.500 jam terbang dan sertifikasi ATP (Airline Transport Pilot).
Banyak lulusan memilih menjadi flight instructor atau charter pilot untuk mengumpulkan jam terbang yang dibutuhkan.
2. Karir Awal: Pilih Jalur yang Tepat
Beberapa pilihan karier yang umum:
- Instruktur penerbangan (Flight Instructor)
- Pilot charter atau cargo
- Pilot ambulans udara atau korporasi
- Cadet program maskapai (jika tersedia)
3. Asah Kemampuan Teknis & Profesional
Selain lisensi, kamu perlu Mengasah lisensi IR dan MER (Instrument Rating & Multi Engine Rating).
Meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris, komunikasi radio (radiotelephony), dan tes psikotes agar memenuhi standar penerbangan di dalam dan luar negeri
4. Networking di Industri Penerbangan
Menghadiri roadshow, seminar, atau program cadet pilot bisa membuka peluang kerja dan akses ke mentor, serta memperluas koneksi industri.
5. Jangan Berhenti Belajar: Ikuti Kursus Tambahan & Simulasi
Setelah lulus, banyak sekolah penerbangan juga menyediakan simulasi lanjutan (flight simulator) dan kursus CRM (Crew Resource Management).
Kursus ini sangat penting untuk mempersiapkan lulusan menghadapi dunia kerja di maskapai yang penuh tekanan dan situasi tak terduga.
Mengikuti kursus ini tidak hanya menambah keterampilan, tetapi juga membuat resume kamu lebih kompetitif di mata maskapai penerbangan, baik domestik maupun internasional.
Beberapa sekolah juga menjalin kerja sama dengan maskapai penerbangan luar negeri untuk program bridging atau cadet, yang memungkinkan lulusan mendapatkan peluang lebih luas jika siap pindah ke luar negeri.
6. Perhatikan Kesehatan & Medical Clearance
Salah satu aspek yang sering diabaikan oleh lulusan adalah pemeriksaan medis rutin. Untuk mempertahankan lisensi dan bisa bekerja, kamu harus lolos medical class 1 secara berkala.
Jangan tunggu hingga ada panggilan kerja untuk melakukan medical check-up. Lakukan secara proaktif agar tidak menghambat saat ada lowongan pilot dibuka mendadak.
7. Bangun Personal Branding Sebagai Pilot Profesional
Di era digital saat ini, memiliki citra profesional sebagai pilot bisa menjadi nilai tambah. Banyak pilot muda yang memanfaatkan media sosial seperti LinkedIn, Instagram, atau TikTok untuk berbagi proses mereka, pencapaian, dan edukasi tentang dunia aviasi.
Dengan konten yang edukatif, kamu bisa memperluas jejaring, bahkan menarik perhatian recruiter atau instruktur senior dari industri.
8. Siapkan Finansial dan Mental
Penting diingat, masa transisi setelah lulus bisa cukup panjang antara 6 bulan hingga 2 tahun tergantung kondisi industri. Oleh karena itu, persiapkan finansial untuk masa tunggu sambil kamu mengasah skill atau mencari peluang.
Di sisi lain, tetap menjaga motivasi dan mental juga penting. Dunia penerbangan adalah industri kompetitif, tetapi juga memberi hasil besar bagi mereka yang konsisten dan sabar membangun karier.
Jangan Takut, Tetap Terbang Tinggi!
Meskipun perjalanan setelah lulus sekolah penerbangan tidak semulus yang dibayangkan, bukan berarti tertutup. Justru di sinilah perjuangan nyata dimulai. Dengan strategi yang tepat, jam terbang yang cukup, dan mental kuat, peluang menjadi pilot komersial tetap terbuka lebar.
Ingatlah, semua pilot senior dulunya juga pernah ada di posisi kamu hari ini.
