Sosok Gus Idris Almarbawy, yang akrab disapa Gus Idris, telah menjadi figur yang mencuri perhatian di tengah masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Ia dikenal sebagai seorang tokoh agama yang menyampaikan dakwah dengan cara yang sejuk, penuh kelembutan, dan menjangkau semua kalangan. Di balik kharisma dakwahnya, Gus Idris juga dikenal sebagai pribadi visioner yang mampu menyelaraskan nilai-nilai spiritual dengan geliat dunia usaha.
Lahir dan tumbuh di Malang, Jawa Timur, Gus Idris berasal dari sebuah desa kecil yang jauh dari hiruk-pikuk kota. Dari tempat sederhana itulah nilai keikhlasan, ketekunan, dan kecintaan terhadap ilmu telah menumbuhkan karakternya. Semangat hidup yang membumi membuatnya dekat dengan masyarakat kecil dan senantiasa menanamkan pentingnya keberkahan dalam setiap langkah.
![]() |
Tak hanya berdakwah di atas mimbar, Gus Idris turun langsung ke masyarakat. Ia kerap merangkul anak-anak jalanan dan para pemuda yang tersisih, membimbing mereka dengan kesabaran dan kasih sayang hingga mampu berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Cara pendekatannya yang lembut, tanpa menghakimi, telah menjadi ciri khas dakwahnya mengajak bukan dengan tekanan, tetapi dengan pelukan spiritual yang menyentuh.
Di tengah perkembangan zaman, Gus Idris menjadi salah satu tokoh agama yang piawai memanfaatkan media digital. Ceramah-ceramahnya di media sosial menjangkau jutaan penonton, terutama kalangan muda yang membutuhkan bimbingan spiritual di tengah dinamika zaman. Meski popularitasnya terus meningkat, ia tetap hidup sederhana, tinggal di lingkungan pesantren, dan menjaga kedekatan dengan masyarakat akar rumput.
![]() |
Tak hanya berdakwah, Gus Idris juga aktif membangun usaha yang berpijak pada nilai-nilai keberkahan dan kemandirian umat. Salah satu usahanya yang cukup dikenal adalah Coffee GIO, kedai kopi yang tak hanya menyajikan racikan khas, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas dan ruang ekspresi generasi muda. Ia juga mengelola peternakan di berbagai daerah, yang dikembangkan dengan pendekatan profesional, berorientasi pada keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.
Di bidang kuliner, Gus Idris mengangkat kekayaan cita rasa lokal melalui rumah makan Nasi Tempong. Usaha ini tidak hanya menyuguhkan makanan khas, tetapi juga membuka lapangan kerja dan memberdayakan UMKM lokal, menjadi bagian dari upaya membangun ekonomi berbasis komunitas.
Selain sebagai pengusaha, Gus Idris juga merupakan pendiri Majelis Thoriqul Jannah, yang berkembang menjadi pusat pembinaan spiritual dan sosial. Ribuan santri dari berbagai daerah belajar di bawah bimbingannya, tidak hanya tentang agama, tetapi juga tentang moral, mental, dan kepemimpinan.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai agama dapat berjalan selaras dengan kerja nyata dalam membangun masyarakat. Gus Idris Almarbawy adalah cerminan tokoh masa kini yang mampu menyatukan dunia dakwah dan dunia usaha. Keteladanan, kesederhanaan, serta komitmennya dalam memperjuangkan nilai-nilai kebaikan menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak hanya menjadi baik, tetapi juga bermanfaat.