Berwisata ke Danau Toba yang menyuguhkan pemandangan indah dan kesegaran udara alam juga membutuhkan tempat beristirahat yang nyaman dan aman di tengah perjalanan. Salah satu tempat persinggahan yang kini menjadi favorit para pelancong sebelum tiba di salah satu keajaiban alam dunia itu adalah Rest Area Tiga Balata.
Rest Area Tiga Balata berada di Jalan Lintas Parapat KM. 14, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, berjarak sekitar 32 kilometer dari Danau Toba dan sekitar 23 kilometer dari Gerbang Tol Sinaksak. Rest Area Tiga Balata bukan sekadar tempat berhenti sejenak untuk mengisi bahan bakar kendaraan atau beristirahat, tetapi juga menawarkan berbagai kelebihan yang membuat perjalanan lebih nyaman, aman dan menyenangkan.
Rest Area Tiga Balata, yang dikelola Manajemen Kantin 300, memiliki area parkir yang cukup luas dan aman. Menurut Riangga Prima, Manager Kantin 300, Rest Area Tiga Balata dapat menampung hingga ratusan unit kendaraan. Luas areal parkir pun kini sedang diperluas hampir dua kali lipat dari yang ada sekarang. Keamanan parkir kendaraan dipastikan selalu dijaga seiring dengan tanpa hentinya waktu operasional Rest Area Tiga Balata (24 jam).
Ditopang dengan puluhan kamera pengawas (CCTV) di berbagai titik, keamanan dapat terjaga lebih maksimal. Para petugas keamanannya juga akan menertibkan kendaraan yang diparkir secara sembarangan. Rest area ini memiliki sebanyak total 10 ruang toilet yang bersih dan terawat serta pasokan air yang jernih. WC duduk serta lantai dan dinding berkeramik sekelas hotel juga dilengkapi pada sebagian ruang toilet.
![]() |
Untuk tetap menjaga kenyamanan toilet bercorak merah yang berada di bagian belakang, pengelola membersihkannya berkali-kali dalam sehari. Saking bersihnya, toilet tersebut kerap disebut pengunjung sebagai yang terbersih dari toilet di rest area lain di kawasan Danau Toba. Para pengendara dan penumpang dapat menggunakan toilet, termasuk mandi, tanpa biaya. Seiring dengan semakin ramainya pengunjung, jumlah toilet akan ditambah hingga dua kali lipat dari yang ada sekarang.
Bagi pengunjung yang ingin menunaikan ibadah salat juga dapat melaksanakannya dengan nyaman di musala yang berada di bagian kiri Rest Area Tiga Balata. Musala dilengkapi dengan karpet yang lembut dan pembatas jemaah. Terdapat juga perlengkapan salat di rak kaca dan penyejuk ruangan di dinding kiri dalam musala. Musala dilindungi dengan pintu kaca yang dapat menutup sendiri dengan rapat agar lebih nyaman dan aman serta terhindar dari masuknya debu dan kebisingan.
Bagi pengunjung Rest Area Tiga Balata yang ingin beristirahat sejenak di luar mobil dengan berbaring pun dapat melakukannya dengan mudah dan nyaman. Disediakan bangku-bangku panjang di dalam areal Kantin 300 yang sebagiannya beralaskan busa empuk.
Namun pengunjung tidak perlu khawatir tidak mendapatkan tempat duduk di dalam kantin sebab total kapasitasnya mencapai lebih dari 250 orang. Hidangan makanan dan minuman yang lezat juga dapat dinikmati di Rest Area Tiga Balata. Kantin 300 menyediakan makanan seperti nasi goreng telur, nasi goreng teri, nasi goreng andaliman, nasi putih, lauk pauk, mie rebus, mie goreng telur, ifumie goreng telur, nasi ayam penyet dan nasi lele penyet. Di samping berbagai makanan ringan, terdapat juga pilihan makanan lezat lain seperti roti bakar srikaya, dimsum cheese mentai, dimsum kepiting, dimsum ayam, dimsum udang dan pangsit udang.
Kantin 300 menawarkan menu-menu tersebut dengan pertimbangan kebutuhan pengunjung akan ketersediaan makanan dan minuman yang lebih cepat. Kelezatan minuman juga demikian, disediakan beragam jenis minuman populer dan Kopi Turki sebagai andalan. Kantin 300 membuat Kopi Turki, yang kini sedang populer di kalangan penggemar kopi di Indonesia, di atas pasir panas dengan menggunakan bubuk kopi yang sangat halus. Teksturnya lebih kental karena dibuat dengan penyeduhan yang perlahan agar senyawa kopi terekstraksi maksimal.
Selain Kopi Turki, Kantin 300 juga menyediakan beragam jenis minuman kopi dari yang tradisional sampai modern. Dengan bijih kopi Fine Robusta Temanggung yang memiliki notes coklat dan kacang, berbody tebal dan akan sangat enak jika dipadukan dengan susu atau gula aren. Selain lezat, Manajemen Kantin 300 juga membanderol makanan dan minuman hingga sekitar 40% lebih murah dari rest area lain di kawasan Danau Toba. Meski relatif murah, tetapi kualitas makanan dipastikan tetap terjaga karena diolah juru masak sekelas chef, sedangkan menu minuman ikut ditangani barista.
"Kalau kata bapak (Pimpinan Pengelola Rest Area Tiga Balata), harganya dimurahin untuk bantu masyarakat, bukan hanya mau cari untung," ujar Riangga, Sabtu (28/2). Manajemen Kantin 300 juga sangat memperhatikan aspek higienis serta kehalalan makanan dan minumannya. Seluruh makanan dan minuman yang disajikan selalu diberi wadah sekali pakai meski dimakan di tempat. Seluruh jenis makanan dan minuman di Kantin 300 pun mengantongi Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sertifikat Halal yang dimiliki bernomor ID12110019675870824 yang diterbitkan MUI pada 4 September 2024. Manajemen Kantin 300 juga menyediakan layanan transaksi digital untuk memudahkan pengunjung serta wifi gratis berkecepatan tinggi. Kenyamanan pengunjung juga semakin diperhatikan dengan berbagai hiasan mural kreatif di dinding bagian dalam kantin.
Terpisah, Pimpinan Pengelola Rest Area Tiga Balata Petrus Stuart Miller Sirait menuturkan, pihaknya memberi berbagai layanan kenyamanan, kemudahan dan keamanan tersebut untuk menjadi bagian dari pengalaman yang menyenangkan dalam perjalanan menuju dan dari kawasan Danau Toba. Digunakannya pilihan kata "kantin" sebagai tempat makan, minum dan beristirahat di Rest Area Tiga Balata juga sebagai salah satu upaya dari layanan tersebut. Penggunaan diksi kantin merupakan upaya untuk membangun dan menciptakan suasana kesederhanaan, kebersamaan, kerakyatan dan tidak formal. Sedangkan angka 300 diambil dari tiga angka terakhir dari nomor SPBU di Rest Area Tiga Balata, yakni 14.211.300.
Dalam mengolah makanan dan minuman di Kantin 300 mereka juga menggunakan LPG Bright Gas atau nonsubsidi. Ini dipastikan sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan pemerintah dan kepedulian sosial. "Penggunaan LPG 3 kilogram itu khusus untuk masyarakat kurang mampu. Kami tidak akan menggunakannya karena bagi kami, itu tidak pantas," ungkap Petrus.