Kunci Bisnis Berkelanjutan dan Kreativitas Strategis Future Skills Entrepreneur 2030


Kamis, 21 Aug 2025 12:46 WIB
Perubahan iklim, perkembangan teknologi, hingga perubahan perilaku konsumen membuat entrepreneur harus memikirkan ulang strategi bisnis mereka.
Foto: Getty Images/iStockphoto/whyframestudio
Jakarta -

Tahun 2030 akan menjadi era yang penuh tantangan sekaligus peluang besar bagi dunia kewirausahaan.Perubahan iklim, perkembangan teknologi, hingga perubahan perilaku konsumen membuat entrepreneur harus memikirkan ulang strategi bisnis mereka.

Tak cukup hanya mengandalkan kemampuan teknis dan modal, entrepreneur masa depan dituntut menguasai dua keterampilan penting: sustainability & impact-oriented skills serta creative & strategic skills.

Sustainability Jadi Fondasi Bisnis 2030

Konsumen, terutama generasi muda, semakin kritis dalam memilih produk dan layanan. Mereka lebih tertarik pada brand yang peduli terhadap lingkungan dan punya dampak sosial nyata.

Artinya, entrepreneur tidak bisa lagi sekadar bicara soal profit, tapi juga harus menghadirkan purpose. Beberapa keterampilan yang wajib dikuasai entrepreneur terkait sustainability antara lain:

  • Membangun model bisnis berkelanjutan, mulai dari supply chain ramah lingkungan hingga efisiensi energi.
  • Circular economy thinking, menciptakan produk yang bisa didaur ulang atau digunakan kembali.
  • Social value creation, menghadirkan solusi bagi masalah sosial, seperti pendidikan atau inklusi digital.
  • Impact measurement, mengukur dan melaporkan dampak positif bisnis bagi lingkungan dan masyarakat.

Tanpa keseriusan di aspek ini, bisnis berisiko ditinggalkan konsumen di tahun 2030.

Kreativitas & Strategi, Senjata Diferensiasi

Jika sustainability adalah isi, maka kreativitas dan strategi adalah cara menyampaikannya. Pasar 2030 akan semakin padat dengan produk dan layanan, sehingga kemampuan mengemas bisnis dengan narasi yang kuat menjadi pembeda utama.

Entrepreneur perlu menguasai keterampilan berikut:

  • Brand storytelling, menyampaikan cerita autentik yang membuat konsumen merasa terhubung.
  • Design thinking, menghadirkan inovasi yang berangkat dari pain point konsumen.
  • Strategic positioning, menemukan nilai unik untuk bersaing di pasar yang kompetitif.
  • Cross-disciplinary creativity, menggabungkan teknologi, seni, dan psikologi untuk menciptakan pengalaman berbeda.

Contohnya bisa dilihat pada brand kopi lokal yang menggunakan biji fair trade (sustainability), lalu menguatkan pesan bisnis lewat cerita tentang para petani kopi di balik setiap cangkir (storytelling).

Entrepreneur Masa Depan, Purpose-Driven dan Kreatif

Menggabungkan sustainability dengan kreativitas strategis akan menjadi kunci sukses entrepreneur 2030. Bisnis tidak hanya harus menguntungkan, tapi juga berdampak positif serta mampu membangun koneksi emosional dengan konsumen.

Bagi entrepreneur Indonesia, ini adalah momentum untuk mulai beradaptasi sejak sekarang. Menerapkan prinsip bisnis berkelanjutan sekaligus mengasah kemampuan branding dan storytelling akan memastikan posisi kuat di tengah persaingan global.

Ingin tahu lebih banyak insight bisnis terbaru yang relevan dengan dunia UMKM hingga bisnis? Kunjungi FYB detikcom untuk mendapatkan update seputar tren, strategi, dan peluang usaha masa depan.

(zlw/zlw)