Dari Hobi Jadi Hoki, Cuan di Balik Bisnis Kartu Pokemon


Story by Pokemon Trading Card Game

Sabtu, 15 Nov 2025 15:32 WIB
Di Tengah Riuhnya Acara, Salah Satu Booth Yang Paling Menarik Adalah FlipPlug. Di Booth Inilah Pemiliknya Mendapat Kartu Langsung Dari Salah Satu Pengimpor
Pameran Kartu Permainan Pokemon
Jakarta -

Pokemon Trading Card Game telah berevolusi dari hobi menjadi industri investasi serius yang perputarannya ditaksir sudah triliunan rupiah secara global Pemandangan di Hublife, Mal Taman Anggrek (MTA), Jakarta, akhir pekan ini berbeda dari biasanya.

Puluhan remaja berkerumun, dan sesekali terdengar suara sorak sorai Horeee! yang menandakan ada yang langka.

Itu dia lagi dapat kartu bagus, ujar Edi Sutrisno, ayah Dern Anthea, pemilik booth FlipPlug salah satu peserta di pameran Hidden Treasures Society CardShow yang dibuka Jumat (14/11/2025) ini hingga Ahad (16/11/2025).

Ini adalah pameran kartu permainan Pokemon ke-3 dalam bulan ini di Jakarta

Suasana sore itu membuktikan, bisnis kartu Pokemon (Pokemon Trading Card Game) telah berevolusi dari hobi menjadi industri investasi serius yang perputarannya ditaksir sudah triliunan rupiah secara global.

Permainan Pokemon hobi menjadi industri investasiPermainan Pokemon hobi menjadi industri investasi

Di tengah riuhnya acara, salah satu booth yang paling menarik adalah FlipPlug. Di booth inilah pemiliknya mendapat kartu langsung dari salah satu pengimpor kartu Pokemon di Indonesia. Makanya, hanya dalam hitungan jam, sudah terjual beberapa box. Sayang, Dern enggan menyebut nilai transaksinya, yang jelas bisa untuk menutup sewa booth selama 3 hari, jawabnya.

Untuk ikut pameran di MTA ini, ia harus membayar Rp1,4 juta.Transaksi jual-beli, mulai dari booster pack hingga Elite Trainer Box (ETB) langka, terjadi tanpa henti.

Fenomena ini mengonfirmasi adanya potensi pasar luar biasa besar, yang kini terbagi menjadi tiga segmen utama:

1. Pemain (Players): Mereka yang membeli kartu untuk benar-benar dimainkan dalam kompetisi TCG. Segmen ini mementingkan fungsi kartu (meta game).

2. Kolektor Murni (Collectors): Didorong oleh nostalgia dan kecintaan pada karya seni kartu. Mereka sering mengincar kartu dari set lama atau dengan ilustrasi spesifik.

3. Investor/Flipper: Segmen yang paling mendorong kenaikan harga. Mereka melihat kartu sebagai aset alternatif, mirip saham atau emas, dan murni berfokus pada potensi cuan (keuntungan).

Daya tarik utama bisnis ini adalah rentang harganya yang ekstrem, yang menunjukkan potensi keuntungan besar sehingga bagi sebagian penghobi bisa menjadi investasi. Karena scarcity-nya, kartu Pokemon bisa jadi mahal, ujar Andrew

Sarjana ITB berusia 26 tahun masih menyukai kartu Pokemon

Sarjana ITB ini mengaku sampai sekarang, kendati sudah berumur 26 tahun, masih menyukai kartu Pokemon. Itulah sebabnya setiap kali ada event, dia bersama teman-temannya menyempatkan datang untuk memburu kartu-kartu bagus.

Asyik aja karena kan masing-masing kartu itu mempunyai corak dan karakter yang berbeda serta artistik, imbuhnya. 

Andrew mengaku sejak masih balita sangat terkesan ketika mamanya membelikan boneka Pikachu. Untuk kartu common (kartu sampah atau bulk) bisa didapat dengan harga di bawah Rp1.000. Sebuah booster pack baru di ritel resmi dijual sekitar Rp20.000.

Sebuah kartu graded (disertifikasi keaslian dan kondisinya) yang langka bisa bernilai puluhan hingga ratusan juta rupiah di pasar Indonesia. 

Pameran kartu permainan Pokémon ke-3Pameran kartu permainan Pokemon ke-3 

Secara global, rekor dipegang oleh kartu Pikachu Illustrator graded PSA 10 yang terjual pada 2022 seharga USD5,275 juta, atau setara lebih dari Rp80 miliar.

Potensi keuntungan bisnis kartu Pokemon beragam. Seorang flipper bisa membeli box seharga Rp600.000 dan berharap mendapatkan satu chase card incaran) yang bisa langsung dijual seharga Rp2 juta.

Sementara itu investor jangka panjang bisa menyimpan booster box segel dan menjualnya 3-5 kali lipat dalam tiga tahun kemudian. Seperti yang terlihat di pameran, untuk sukses di bisnis ini, penjual harus memiliki rencana bisnis matang.

Segmennya memang para remaja yang dulu waktu kecil sering menonton film, ujar seorang penjual. Fokus di set lama, kartu graded langka, atau main di volume produk baru, kata Dio, salah satu peserta pameran yang kebetulan juga hobi main game Pokemon.

Strategi penjualannya pun kini sangat digital. Selain marketplace besar seperti Blibli, aplikasi khusus seperti Hoopi menjadi krusial. Hoopi diminati karena memiliki fitur lelang dan verifikasi yang aman bagi komunitas.

Metode penjualan terpanas saat ini adalah Live Streaming. Penjual melakukan lelang kartu secara langsung, menciptakan perang penawaran dan seringkali menjual kartu lebih mahal dari harga pasaran. Untuk membedakan kartu asli dan palsu relatif mudah.

Dari fisiknya akan terlihat karena kalau palsu pasti kualitasnya jelek, kata Dern Anthea. Untuk itulah, sejak beberapa bulan lalu, ia mulai serius berbisnis kartu Pokemon. Selain susah dipalsu, mudah untuk mengecek harga bisa menggunakan app PriceCharting, segmennya juga masih luas dan jelas.

Mereka para remaja kelas atas yang dengan mudah merogoh kocek belasan juta hingga ratusan juta, timpal Edi Sutrisno yang sore itu menjadi asisten putrinya yang masih kelas 1 SMA.

Fenomena bisnis kartu Pokemon ini sejatinya bukanlah hal baru. Kartu ini pertama kali diluncurkan di Jepang pada Oktober 1996 oleh Media Factory. Hype global pertama meledak ketika Wizards of the Coast (produsen Magic: The Gathering) merilisnya untuk pasar Amerika Serikat pada Januari 1999. Inilah era Base Set yang melahirkan kartu Charizard ikonik yang kini bernilai miliaran.

Setelah sempat meredup, hype kedua yang jauh lebih besar dan berorientasi investasi meledak sekitar tahun 2020-2021.

Kebangkitan ini dipicu oleh tiga faktor utama: pandemi COVID-19 (orang mencari hobi baru di rumah), Ulang Tahun Pokemon ke-25, dan aksi selebriti global seperti Logan Paul yang memamerkan koleksi dan membuka box bernilai miliaran di YouTube.

Kombinasi inilah yang mengubah kartu Pokemon dari sekadar mainan anak-anak di tahun 90-an menjadi salah satu aset investasi alternatif paling menguntungkan dan fluktuatif di dekade ini.