Universitas Prima Indonesia (UNPRI) PSDKU Kota Pekanbaru menerima hibah pendanaan pengabdian masyarakat dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. melalui program Pengabdian kepada Masyarakat BEM Berdampak (PM-BEM) tahun Anggaran 2025.
Kegiatan yang berlangsung selama bulan September hingga Desember 2025 ini, dilaksanakan di Kelurahan Tuah Negeri, Kota Pekanbaru.
Program yang diinisiasi oleh BEM UNPRI PSDKU PEKANBARU ini dibimbing oleh tim dosen yang diketuai Williya Meta, SEI, MM, dengan anggota Lathif Arafat, S.ST, MM, CTA, serta Raspan Hamdi, S.Psi, M.Psi, Psikolog.
Fokus kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan potensi ekonomi lokal masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna, pelatihan, dan pendampingan usaha.
"Masyarakat masih mengandalkan produksi batu bata tradisional dan belum memiliki kegiatan produktif bagi ibu rumah tangga, meskipun bahan baku seperti singkong melimpah," ujar Williya Meta.
"Output yang ditargetkan mencakup peningkatan produksi batu bata dari 1.500 menjadi 10.000 bata per hari, peningkatan produksi keripik singkong dari 5 kg menjadi 25 kg per minggu, terbentuknya dua kelompok usaha resmi, serta optimalisasi promosi digital melalui media sosial dan marketplace," tambahnya.
Selama masa pelatihan dan pendampingan Kelompok pengrajin batu bata telah mendapatkan modul pelatihan teknis mesin cetak batu bata, modul kewirausahaan dan manajemen usaha, serta modul pemasaran digital untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing usaha.
Pelatihan Mesin RedBrick Inovator untuk Mitra1 Pengrajin Batu Bata Konvesional. Foto Dok: UNPRI PSDKU Kota Pekanbaru |
Sementara itu, ibu-ibu PKK telah diberdayakan melalui pelatihan produksi keripik singkong dengan panduan higienis dan bernilai jual tinggi, serta pelatihan kewirausahaan rumah tangga mencakup pencatatan keuangan, manajemen stok, dan perencanaan usaha.
Mitra 2 Kelompok Ibu PKK Tuah Bersama. Foto Dok: UNPRI PSDKU Kota Pekanbaru |
"Hasil pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kapasitas usaha masyarakat. Mitra pengrajin kini memiliki alat produksi yang lebih modern serta sistem manajemen yang terdokumentasi dengan baik. Sementara itu, kelompok ibu-ibu berhasil membentuk usaha Keripik Singkong Tuah Bersama yang mampu memanfaatkan pemasaran digital secara mandiri," jelas Lathif Arafat.
Melalui pelaksanaan Program BEM Berdampak ini, terlihat peningkatan signifikan pada kapasitas kedua mitra. Mitra 1 (pengrajin batu bata) mampu meningkatkan produktivitas serta penjualan hasil produksinya. Sementara itu, Mitra 2 (kelompok ibu-ibu PPK Tuah Bersama) semakin terampil dalam menghasilkan keripik singkong bernilai jual dengan merek "Keripik Singkong Tuah Bersama", serta memasarkan produk tersebut baik secara online maupun offline.
Peningkatan ini tercermin dari keterlibatan anggota yang semakin aktif serta munculnya produk-produk bernilai ekonomi yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan kelompok dan keluarga.
Program PM-BEM 2025 ini diharapkan memberi dampak sosial ekonomi berkelanjutan, memperkuat ekonomi keluarga, dan menciptakan lapangan kerja lokal.
Secara keseluruhan, kegiatan ini mendukung pencapaian Asta Cita nasional serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 1 (Tanpa Kemiskinan), poin 5 (Kesetaraan Gender), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), poin 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), serta poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).

