Di tengah perubahan selera konsumen dan ketatnya persaingan pasar, pelaku UMKM kuliner kini menghadapi tantangan baru: bagaimana menyajikan makanan yang tak hanya enak, tapi juga membekas di hati. Konsumen masa kini mencari pengalaman yang melibatkan seluruh indera—rasa, aroma, tekstur, visual, hingga interaksi. Inilah yang mendorong lahirnya inspirasi tema Sweet Indulgence.
Melalui event CHOCOTRENZ 2025, PT Gandum Mas Kencana (GMK) membawa inspirasi ini kepada para pelaku industry makanan. Acara grand baking demo yang akan berlangsung di 8 kota besar ini tak hanya menampilkan demo memasak, tetapi juga menjadi ajang edukasi dan inovasi bagi pelaku usaha kuliner, UMKM, pastry chef, dan komunitas baking enthusiast di seluruh Indonesia.
“Kami melihat pergeseran perilaku konsumen yang kini lebih mencari pengalaman emosional dalam menikmati makanan. Ini membuka peluang besar bagi UMKM untuk naik kelas, asal mereka mampu membaca tren dan menyajikannya dengan cara yang relevan dan efisien,” ujar PJ Danang Wikandaru, Commercial Director PT Gandum Mas Kencana (GMK).
“Sebagai mitra pelaku usaha kuliner selama 40 tahun, kami ingin hadir bukan hanya sebagai penyedia bahan baku, tapi juga sebagai sumber inspirasi dan inovasi praktis.”
![]() |
Inovasi Kreasi dari Tim Chocolate & Pastry Experts
Yang membedakan CHOCOTRENZ 2025 dari event baking lainnya adalah pendekatannya yang berbasis riset dan pengembangan. Seluruh kreasi dalam tema Sweet Indulgence: A Sensory Delight dikembangkan oleh tim chocolate & pastry experts internal GMK, yang secara khusus merancang sajian untuk memberikan pengalaman multisensori.
Lima elemen utama menjadi dasar pengembangan ide ini:
- Flavor Bomb – Kejutan rasa harmonis dalam satu gigitan.
- Textural Contrast – Sensasi lembut dan renyah yang kontras namun seimbang.
- Aromatic Indulgence – Aroma yang menghidupkan memori dan menciptakan suasana menyenangkan.
- Elevated Classic Look – Visual dessert yang klasik tapi dengan tampilan lebih estetik.
- Interactive Pastry Experience – Dessert yang bukan hanya dimakan, tapi dialami.
Melalui demo langsung dari para chef GMK, peserta akan belajar bagaimana menciptakan kemewahan rasa (affordable luxury) dengan teknik yang efisien, bahan yang mudah diakses, dan tampilan produk yang menarik di pasaran.
Nicky Tirta: Dari Celebrity ke Chef, Kini Menginspirasi UMKM
Salah satu highlight CHOCOTRENZ 2025 adalah kehadiran Nicky Tirta, figur publik yang dikenal luas sebagai aktor, dan kini menekuni dunia baking secara profesional. Ia hadir sebagai Brand Ambassador Colatta, salah satu brand unggulan GMK yang menjadi pilar utama dalam event ini.
Nicky adalah sosok yang relatable bagi banyak pelaku UMKM. Ia memulai usaha dari dapur rumah, bereksperimen dengan rasa, dan kini jadi inspirasi bagi komunitas kuliner.
Kehadiran Nicky bukan sekadar simbol, tapi juga representasi dari semangat bahwa kreativitas dan kualitas bisa diakses siapa saja—sesuai dengan filosofi Colatta sebagai brand yang mendukung kreativitas dan akses pada cokelat berkualitas tinggi.
![]() |
Brand Kolaboratif di Balik Sweet Indulgence
Selain produk cokelat dari brand Colatta, CHOCOTRENZ 2025 juga menampilkan sinergi dari brand-brand unggulan lainnya di bawah naungan GMK: Haan – baking mix & ingredients yang memudahkan kreasi, Bendico – pure cocoa powder dengan cita rasa autentik, dan La Kreiva – taburan crumble makanan dan minuman untuk tampilan premium.
Semua brand hadir dalam bentuk booth inspiratif dan sesi interaktif, memberikan peserta kesempatan untuk mencoba langsung, bertanya, dan belajar dari ahlinya.
Mendorong Aksi, Bukan Hanya Inspirasi
Tahun ini, CHOCOTRENZ 2025 menargetkan lebih dari 200 peserta di setiap kota, yang terdiri dari pemilik bakery, café, restoran, UMKM kuliner, dan komunitas pecinta baking. Peserta tak hanya membawa pulang buku resep eksklusif, goodie bag, dan doorprize, tapi juga insight, teknik, dan jejaring bisnis yang bisa langsung diterapkan.
Dengan semangat “Inspiring Food Creativity”, GMK berharap CHOCOTRENZ 2025 menjadi lebih dari sekadar event—melainkan langkah konkret untuk memperkuat daya saing UMKM kuliner Indonesia.
“Pada akhirnya, bisnis kuliner yang mampu menyentuh rasa dan hati pelangganlah yang akan bertahan. Sweet Indulgence adalah tentang menciptakan momen itu—dan kami ingin pelaku UMKM jadi bagian dari perubahan ini.” pungkas Danang.